Pulang nya suara ke rahmat caleg
Pulang nya Suara ke Rahmat CALEG
Serangan Fajar boleh saja berakhir , cara sama kini datang serangan yang saya sebut " Serangan Mala Rindu". 17 April 2019 Pemilihan Umum akan di gelar di seluruh Indonesia Pemilu kali adalah pesta demokrasi bagi Indonesia , bukan hanya mencoblos dua kandidat presiden yang akan naik panggung . Setiap daerah juga punya wakil masing-masing untuk naik panggung ,yang jelas mereka yang terpilih akan duduk di kursi entah itu kursi empuk nan nyaman ber-AC atau kursi panas ruangan yang tak berpentilasi udara karena memikul amanah .
Umar Bin Abdul Aziz bisa jadi salah satu contoh terbaik para wakil rakyat yang ingin naik panggung , agak nya boleh coba tahun selanjutnya sebelum wakil rakyat duduk kursi empuk parlemen di wajibkan membaca biografi beliau terlebih dahulu , Beliau adalah contoh pemimpin yang sangat amanah jabatan nya, sebagai Gubernur bukan di syukuri atas ucapan " Alhamdulillah". namun di " Innailaihi wa inna ilaihi roji'un " . Ini lah yang saya debat kan bersama kedua teman saya saat SMA dengan salah seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMP saya "Pak kenapa pulak ngucap Innalillah ? , kan seharus nya dapat jabatan tu di syukuri bukan di anggap musibah ". terus saja guru saya bilang "Karena itu amanah yang harus di pertanggung jawab kan bukan semata jabatan itu adalah hadiah ". Saat itu saya tetap tak habis pikir Umar bin Abdul Aziz dapat jabatan ucap Innalillah, padahal jabatan itu harus nya di Alhamdulillahi , satu malam hanya kami habiskan mendebat amanah yang patut nya di syukuri bukan di anggap malapetaka atau musibah sampai latihan Fahmil Qur'an tidak berlanjut hanya karena materi Umar Bin Abdul Aziz yang terus mengganjal di hati Saya .
Boleh jadi hari ini saya paham dengan maksud guru PAI saya itu , sejak saya kuliah saya mendengar cerita secara lengkap tentang Umar , Ia menganggap jabatan bukan samata-mata untuk duduk di kursi kekuasaan memimpin rakyat sekehendak hati dan berwenang dengan apa yang di pikir kan hanya untuk kemakmuran diri sendiri ,keluarga dan golongam tertentu . Tapi Amanah yang di dapat sebagai pemimpin jelas akan di tanya tuhan di akhirat sebagai penentu surga atau neraka , menjadi pemimpin lebih berat ketimbang rakyat membagi waktu untuk mengabdi pada negeri lebih luas ketimbang kepentingan pribadi sampai negeri yang di pimpin nya kehabisan orang miskin untuk di zakati, rakyat makmur ,sejahtera dan berpenyakit pusing untuk menyerahkan sedekah pada siapa tak tersisa yang membutuhkan lagi di negeri yang terpimpin oleh orang yang amanah nya luar biasa, jelas dengan cara yang luar biasa pula.
Sebagai Calon Wakil Rakyat seharus nya juga berpikir begitu , anda nanti dapat jabatan untuk apa ? Mau di kemana kan ?apa tujuan nya ? Kalau salah gimana ?, coba sesekali mainkan jiwa filosofi dalam hidup wakil rakyat . Topik nya lagi-lagi Money Politik terselubung , anak muda sekalian seperti saya ini apa lah arti nya kami ini jangan Anda nodai untuk mengikut jejak kalian sampai nanti negeri yang kami pimpin kedepan pun sama banyak keruwetan dengan sekarang bagaimana pula mau maju kalau koar-koar saja yang perlu . Sebagai mahasiswa kami memang lebih banyak menghabis kan waktu untuk merindu keluarga terlebih kami yang dirantau , mendengar suara ibu bapak menelpon dalam hati adalah kebahagiaan terbesar kami , rindu dan galau rasanya kalau-kalau orang tua sehari tidak Calling , pulang pun 6 bulan sekali, untung-untung yang tempat tinggal nya tak jauh dari kampus dapat lah pulang seminggu sekali atau setiap hari , lah kami yang kebanyakan mengadu nasib tenpat orang memikir kan biaya makan minum, uang Kos, dan biaya kuliah saja sudah ruwet apalagi ingin pulang . Makanya banyak mahasiswa yang terkena virus " Serangan Mala Rindu Kampung " .
" Serangan Mala Rindu Kampung " Ini lah yang di manfaat kan para calon wakil rakyat zaman sekarang , bahkan berapa tahun terakhir untuk membius dengan obat bius yang tepat sampai mahasiswa terlelap dan mengikuti apa yang sewajar nya bagi pemberi budi . Balik main balas budi agak nya Mahasiswa dapat pulang kampung dengan ongkos Pulang dan Pergi free saat puncak PEMILU . Kita bisa berkumpul dengan keluarga , bernostalgia , bertemu teman lama, melihat keadaan kampung dalam hari pemilu tentu nya tapi kebebasan kita bersyarat . Itulah mainan oknum Suara Rahmat CALEG , kalau CALEG sudah kasi Tiket PP gratis maka hak pilih anda mahasiwa harus di tikam paku pas dengan wajah CALEG yang telah memberi anda jasa membuang Mala Rindu, kalau anda tak mencoblos jelas sistem balas budi itu hancur bisa-bisa tiket pulang anda di tahan di aiport dompet Calon Wakil Rakyat.
Siapa yang tak tergiur dengan Serangan Mala Rindu dengan Suara yang berpulang ke Rahmat Calon Legislatif , jaminan nya pulang kampung bro !, ngobati penyakit rindu yang selama ini di derita Mahasiswa . Maka nya mahasiswa pada betah dan jelas tidak menyiakan kesempatan . Yang jadi masalah nya inilah demokrasi yang di terapkan di Indonesia sekarang dan tak tertutup kemungkinan di masa yang akan datang kalau lah CALEG hari ini memberi kita enak nya pulang kampung dengan uang mereka yang harus di gelontorkan hanya demi kita yang kenal saja tidak , demi mendapat suara . Sempat Ia yang terpilih menjadi wakil rakyat sudah barang tentu dia menagih lagi uang yang Ia beri kemaren kepada anda-anda generasi penerus bangsa yang akan datang , dan jelas lah ia mau tak mau menjadi TIKUS BELANG yang siap di buru jaket Orange sampai masuk jeruji KPK . Untunglah kalau itu tertangkap dan kalau tidak maka makin besarlah sarang tikus yang ada di atas parlemen rakyat yang tak karuan .
Anda memberi maka ada pasti punya misi , maka dari itu mahasiswa yang seyogyanya kuliah untuk memperbaiki negeri sebagai intelektual sejati bukan hanya para sarjana yang mengikut sistem birokrasi bejat yang ada sudah mendarah daging , tapi tugas kita merubah itu .Kalau masih katanya Indonesia pengen jadi negara maju tapi cara kotor di tempuh dan yang berkuasa bukan orang-orang bersih sama saja itu menyakiti hati sendiri dengan mengkonsumsi kebohongan publik . Entah bagaimaba nasib negeri ini kedepannya ,mahasiswa di tempah sekolah jauh-jauh demi ilmu sebagai pengarapan Agama, Bangsa dan keluar untuk kontribusi nyata , sebab kita nanti yang akan memimpin negeri ini .kalau dari sekarang anda main lobi-lobian dengan calon legislatif itu sama saja anda dan wakil legislatif ingin menghancurkan dan lobi-lobian membuat sarang penyakit lebih banyak pada Indonesia negeri kita.
Cr.theakd
Cr.theakd

Komentar
Posting Komentar